Pages

Senin, 12 Mei 2014

IBU



IBU
Oleh : Maksimiianus Eko P/15
Dari kamar yang berdindingkan anyaman bambu terdengar suara rintihan seorang ibu yang sedang menanggung rasa sakit yang begitu berat, seorang gadis kecil duduk di samping ibu itu, Banyak orang berkumpul dikamar sederhana itu. nampaknya ibu itu tinggal menunggu waktu saja karena penyakit itu sudah mencapai puncaknya.

Ibu                              : “ Rara sayang. mungkin sebentar lagi ibu mau pergi jauh sekali,      mungkin juga rara tidak bisa ketemu ibu lagi.” (melempar senyuman)
Gadis kecil                  : “Ibu ibu jangan tinggalkan rara, ibu tidak boleh pergi kalau ibu pergi     rara ikut.” (sembari memegang tangan ibunya dan menanggis)
Ibu                               : “ Rara tidak boleh ikut rara kan masih sekolah. walaupun ibu akan pergi tapi ibu tetap bersamamu, ibu akan menemanimu, menjagamu karena ibu selalu ada disini ” (sambil menunjuk hati gadis keci itu)
Gadis kecil                  : “ya bu. Tapi rara tidak bisa melihat ibu lagi terus rara pasti akan kangen kalau kangen rara bagaimana bu? rara harus kemana bu? Agar rara bisa bertemu ibu, memeluk ibu seperti kalau rara mau kesekolah rara hanya punya ibu dan ibu tidak boleh pergi!”
Ibu                               : “ loh rara masih bisa melihat ibu kok, dan masih bisa bertemu.”
Gadis kecil                  : “ Bagaimana carannya?”
Ibu                              : “ Rara simpan kalung ini nah kalau rara kangen sama ibu rara lihat saja foto ibu yang ada di kalung itu.”(memberikan kalung)
Gadis kecil                  : “ Tapi bu. tapi rara tidak mau kalau rara sendiri rara pasti rindu saat ibu marah sama rara, terus tidak ada lagi yang nganter rara ke sekolah.”
Ibu                              : “ Kan masih ada ayah ra. Yang terpenting saat ibu pergi rara tidak boleh mengecewakan ibu. Rara harus rajin belajar supaya rara bisa jadi orang sukses kelak.”
Gadis kecil                  : “ Iya bu rara janji tidak akan membuat ibu kecewa dan rara akan rajin                          belajar.”
Ibu                               : “ Ibu bangga mempunyai anak seperti rara, selamat tinggal rara.”
Gadis kecil                  : “ Ibu kenapa begitu cepat meninggalkan rara? rara belum siap bu. rara masih ingin ibu melihat rara, memeluk rara, Rara sayang ibu. jangan tinggalkan rara Ibu bangun ibu bangun ibu tidak boleh pergi.” (memeluk ibunya)
 Ibu                              : “ Ibu juga sayang rara” (menghembuskan nafas yang terakhir)
Gadis kecil                  : “ Ibuuuuuuu trimakasih, semoga rara bisa bertemu ibu lagi karena rara sayang ibu.” (sembari menghapus air mata yang terjatuh di pipinya)


selesai

0 komentar:

Posting Komentar