Pages

Senin, 19 Mei 2014

CARA MERINGKAS YANG BAIK

CARA MERINGKAS YANG BAIK



Meringkas buku adalah kegiatan mencatat dari hal-hal yang di anggap penting dalam sebuah buku. Ringkasan di susun berurutan seperti tulisan aslinya. Kegunaan meringkas buku adalah untuk menguasai isi yang terdapat dalam teks asli, namun singkat dan padat. Meringkas buku bisa dibilang susah-susah gampang. Bagi yang sudah berpengalaman meringkas buku bukanlah pekerjaan yang sulit, tapi bagi pemula ini bisa menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Bagi pemula biasanya akan bertanya-tanya “mana yang harus saya tulis, karena saya pikir semuanya adalah penting”, sehingga tidak jarang mereka menulis semua apa yang ada di dalam buku. Kalau demikian berarti kita tidak meringkas melainkan menyalin.

Bentuk-Bentuk Ringkasan

1. Sinopsis.
2. Rangkuman.
3. Intisari/Abstrak.
4. Singkatan (precis).
5. Cernaan (digest).


Kegiatan meringkas ini dilakukan dengan berbagai tujuan, bisa karena tugas kuliah ataupun keinginan kita sendiri. Kalau untuk keperluan sendiri, kita mungkin bisa lebih selektif, tapi kalau ini adalah tugas maka, kita perlu cara yang jitu agar tugas yang kita kerjakan bisa selesai tepat waktu.
Untuk dapat meringkas buku dengan baik, ada beberapa tips meringkas buku yang efektif untuk mendapatkan hasil ringkasan yang baik dan bermanfaat. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.Membaca Naskah Asli
Langkah awal yang harus dilakukan dalam meringkasan yaitu harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar is idapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan.
2.Mencatat Gagasan Utama
Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yangtersirat dalam bagian atau alinea itu dengan menggarisbawahi atau dicatat.
3.    Mengadakan Reproduksi
Dari langkah kedua diatas, langkah selanjutnya adalah menyusun ringkasan tersebut sesuai dengan urutan yang terdapat dalam naskah asli. Akan tetapi untuk menyusun ringkasan tersebut, hendaknya menggunakan kata-kata baru sesuai dengan pilihan kata yang kita inginkan. Agar hasil ringkasan sesuai dengan yang kita harapkan. Serta ringkasan mudah kita pahami kembali saat kita lupa. Satu hal penting lainnya yaitu kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusan yang padat
berikut contoh merangkum buku :

Judul buku  : FUTSAL
Pengarang   : R. Aulia Narti
Penerbit      : PT INDAH JAYA ADIPRATAMA
Tahun terbit         : 2007                           
Daftar isi    :
·        Futsal
a.     Sejarah Futsal
b.     Pengertian Futsal
c.      Perlengkapan Bermain Futsal
d.     Perbedaan Sepak Bola Dan Futsal
·        Peraturan permainan futsal
a.     Ukuran lapangan
b.     Bola futsal
c.      Pemain
d.     Perlengkapan pemain
e.      Wasit
f.       Penjaga waktu dan wasit ketiga
g.     Lama pertandingan
Futsal berasal dari montevideo, ibu kota uruguay, pada tahun 1930. Saat itu, juan carlos ceriani menyelenggarakan pesta menyepak kulit bundar 5 awan 5 dilapangan mirip lapangan basket.
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu dengan satu regu terdiri dari 5 orang. Bertujuan memasukan bola kegawang lawan, kata futsal berasal dari bahasa spanyol dan portugal. Organisasi yang menaungi olah raga ini adalah FIFA (Federation of ainternational Football Association).
Perlengkapan bermain futsal adalah lapangan yang sintetis, bola dari kulit keliling 62-64 cm, perlengkapan pemain (sama seperti sepak bola), wasit yang terdiri dari 2 orang yaitu wasit utama dan asisten wasit. Perbedaan yang menonjol antara futsal dan sepak bola adalah jumlah pemain, pemain cadangan, serta lama bertanding.
Ukuran lapangan futsal yang memiliki panjang 25m – 42m, dengan lebar 15m – 25m. Sedangkan bola futsal brbentu bulat sempurna yang terbuat dari kulit dengan keliling bola 62cm, berat 400gram.
Dimainkan oleh dua regu dengan masing – masing regu terdiri dari 5 pemain. Pemain cadangan ada 7 pemain,jumlah pergantian tidak terbatas, perlengkapan pemain adalah seragam, kaos kaki, pengaman kaki, sepatu.
Dalam setiap pertandingan futsal harus dipimpin oleh wasit . wasit yang memiliki wewenang untuk menegakan permainan, terdapat juga penjaga waktu ( time keeper ) dan wasit ketiga ( third referee ) adanya karena atau berdasarkan penujukan. Lamanya pertandingan dilakukan dalam 2 babak, dengan durasi 20 menit per babak. Perpanjangan dilakukan oleh penjaga waktu.

0 komentar:

Posting Komentar